AKM atau asesmen kompetensi
minimum digunakan untuk penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh
semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif
pada masyarakat.
Lalu, bagaimana hasil AKM
dilaporkan?
Dikutip dari buku AKM dan
Implikasinya pada Pembelajaran dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hasil AKM
dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang
berbeda. Urutan tingkat kompetensi dari yang paling kurang adalah:
1) Perlu
Intervensi Khusus,
2) Dasar,
3) Cakap,
4) Mahir.
Penjelasan
Tingkat
Kompetensi Literasi Membaca
1) Perlu
Intervensi Khusus
Murid
belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks
ataupun membuat interpretasi sederhana.
2) Dasar
Murid
mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta
membuat interpretasi sederhana.
3) Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.
4) Mahir
Murid
mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi,
kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
Tingkat
Kompetensi Literasi Numerasi
1) Perlu
Intervensi Khusus
Murid
hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan
penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.
2) Dasar
Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk
persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
3) Cakap
Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks
yang lebih beragam.
4) Mahir
Murid
mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan
konsep matematika yang dimilikinya.
Sumber: Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
0 komentar:
Post a Comment