This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, February 1, 2014

Bukan Sekedar Lulus UN

Pemerintah tetap melaksanakan Ujian Nasional tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Ujian Nasional dilaksanakan pada bulan April setelah perhelatan demokrasi dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014.
Jauh jauh hari, siswa kelas XII SMA/SMK/MAN/MAK dan sederajat mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Banyak cara dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun siswa, seperti:
·         Penambahan jam pelajaran
·         Pendalaman materi
·         Belajar kelompok
·         Ikut bimbingan belajar
Semua cara dilakukan. Tujuannya satu: “Lulus Ujian Nasional”. Padahal untuk lulus, bukan hanya nilai ujian nasional yang diperhitungkan, tapi nilai raport dari semester 1 sampai 5, nilai ujian sekolah, nilai ujian teori dan praktik kompetensi (untuk SMK). Jadi kalau mau lulus, belajar seriusnya dari semester 1, bukan di semester 6 belajar seriusnya.
Dan, yang perlu diingat adalah sekolah bukan sekedar lulus UN, tapi menjadi lulusan yang berkarakter dan bermoral supaya nantinya menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah.
Selamat menghadapi ujian nasional buat kelas XII. Semoga bukan sekedar lulus UN ya!

(tulisan ini terinspirasi berita republika online yang berjudul “Sekolah Bukan Sekedar Lulus UN”)

Batas Akhir Verifikasi Data Sergur 2014

Membuka kembali laman www.sergur.kemdiknas.go.id, ada informasi terbaru terkait batas akhir verifikasi data. Berikut infonya:
Batas Akhir Verifikasi
Verifikasi data akan berkahir tgl.03 feb 2014 19:00:00 wib.
Verifikasi Data
Berikut tahap pelaksanaan verifikasi calon peserta sertifikasi guru tahun 2014 :
1.       Tahap verifikasi Data :
o    Tahap 1. Verifikasi data peserta UKG 2013 dan belum terdafatar sebagai peserta sertifikasi guru 2013
o    Tahap 2. Verifikasi dan penambahan data calon peserta
2.       Persiapan dan pelaksanaan UKG bagi calon baru
3.       Evaluasi calon tidak lulus PLPG 2013
4.       Tahap penetapan Peserta Sertifikasi Guru tahun 2014
Sumber data guru mengacu pada database NUPTK.
Jika ada informasi yang tidak sesuai selain informasi terkait sertifikasi guru, guru yang bersangkutan memperbaiki melalui prosedur yang sudah disediakan sistem informasi databse NUPTK.
Perbaikan informasi terkait sertifikasi guru harap menghubungi operator dinas kabupaten/kota. Informasi tersebut adalah Bidang studi sertifikasiPola sertifikasiBeban kerja, dan Tmt pengawas dan Kepengawasan bagi pengawas.
Jika diperlukan, informasi berikut dapat diperbaiki melalui operator dinas kabupaten/kota adalah SK inpasingGaji PokokGelar depan dan Gelar belakang.
Selama proses sertifikasi pendidik, pada tahap sebelum maupun sesudahnya, tidak dipungut biaya apapun

Guru yang belum sertifikasi sebaiknya memantau terus laman sergur dan perbaiki data melalui situs padamu negeri. Setelah diperbaiki di situs padamu negeri, bawa data yang sudah diperbaiki ke dinas pendidikan setempat (berdasarkan pengalaman seorang teman).

Tuesday, January 28, 2014

Pengtingnya Self Knowledge

Selalu ada yang ditunggu ketika membaca Kompas sabtu, yaitu kolom ‘Karier’. Kolom ‘Karier’ Kompas memuat tulisan Eileen Rachman & Sylvina Savitri (Experd Character Building Training). Sabtu ini (25 Januari 2014), keduanya membahas tentang ‘Self Knowledge’.
Kalimat awalnya sungguh menyentak dan banyak dari kita tidak menyadarinya.
“Maraknya social media menjadikan kita dengan mudah bisa mengamati diri orang lain. Kita kadang terheran-heran, bahkan tergeli-geli, melihat beberapa teman yang senang mengumbar segala aktivitas dirinya kepada publik, tidak sungkan menunjukkan perhatiannya yang hanya tertuju pada dirinya sendiri”
Ada orang yang ekspresi emosinya kerap diledakkan ke media sosial, saat marah, kesal atau kecewa. Apakah kita tahu bagaimana pandangan orang tentang diri kita? Apakah kita cukup trampil mengontrol diri? Tahukah kita kapan harus bicara, kapan bisa mengeluh, kapan harus berkomentar dan kapan harus berhenti komentar? Bila kita melihat orang lain yang seolah tidak belajar untuk mengontrol dirinya, apakah kita sendiri pun sudah berkembang?
Pertanyaan terakhir sungguh mengusik: Apakah kita sendiri pun sudah berkembang?  
Eileen Rachman & Sylvina Savitri menulis bahwa meski kita tahu pentingnya pengembangan diri, begitu banyak faktor dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan rutin yang sering membuat kita lupa mengembangkan diri. Menurut keduanya, di zaman di mana kita sering bekerja online dan remote, jelas kita tidak bisa sekedar mengharapkan lembaga tempat kita bekerja yang memikirkan pengembangan diri kita.
Kita yang harus aktif mengembangkan diri. Karena, pengembangan diri itu sangat penting. Jadikan diri ini berpotensi. Self knowledge-lah, menurut Eileen Rachman & Sylvina Savitri,  yang akan menjadi kunci kita untuk lebih unggul dibanding yang lain.
Lebih lengkap tentang ‘Self Knowledge’ dapat dibaca di Kompas tanggal 25 Januari 2014.
Sumber: Kompas

Sunday, January 26, 2014

Guru Harus Sejahtera

Sejahtera adalah hak semua orang. Termasuk guru. Guru harus sejahtera. Sejahtera hati dan sejahtera pikiran. Ketika hati dan pikiran guru sudah sejahtera, diharapkan ketika mengajar dan mendidik siswa-siswinya guru tidak terbebani dengan pikiran yang macam-macam, seperti pikiran biaya anaknya sekolah, biaya kredit motornya, biaya kredit laptopnya, dan biaya-biaya lain yang memang menjadi tanggung jawabnya.
Pendidikan itu sangat penting. Pun, pendidikan berkualitas itu sangat lebih penting. Dan, salah satu komponen terpenting dari kualitas pendidikan itu adalah guru. Ibarat manusia, guru adalah jantungnya pendidikan. Walaupun, saat ini sangat mudah menemukan dan mencari informasi apapun melalui internet. Guru tetap sosok yang sangat penting dalam menghantarkan anak didiknya menggapai cita citanya. Guru tetap sosok yang sangat penting dalam pendidikan berkualitas. Karena sosok seorang guru itu sangat penting, Kaisar Jepang sesudah bom atom dijatuhkan di tanah jepang bertanya, “Berapa jumlah guru yang masih hidup?”.
Maka, guru harus sejahtera. Bila kita menyadari, tugas kita semua untuk membuat guru sejahtera. Anies Baswedan pernah menulis: VIP-kan Guru-guru Kita!