Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan
adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita.
Gagasan dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut
suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat. Misalnya: gagasan tentang
sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran. Selama gagasan
belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata,
maka gagasan masih berada di dalam pikiran (dikutip dari Wikipedia).
Guru adalah sosok akademis, sosok yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman. Dua hal yang menurut penulis dapat dijadikan sumber
ide sebuah tulisan. Tidak percaya? Hah!
Harus percaya! Kalau guru bukan sosok akademis yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman, mau dibawa kemana masa depan anak didiknya. Jadi harus percaya!
Kalau sudah percaya, yakinlah bahwa pengetahuan dan pengalaman adalah salah
satu sumber ide sebuah tulisan. Sumber ide tersebut hanya perlu digali lebih
dalam lagi. Dan, kalau sudah merasa yakin dengan sebuah ide, mulailah menulis. Tulis apa saja. Tentang apa
saja. Banyak hal menarik di dalam diri dan luar diri yang dapat dijadikan
tulisan. Sumber tulisan banyak
bertebaran di dalam diri dan lingkungan sekitar kita. Seperti tulisan ini yang
bersumber dari membaca buku buku tentang menulis. Istri saya saja marah ketika
saya selalu membeli buku buku tentang menulis. Marah karena saya belum
menghasilkan sebuah bukupun. Padahal saya sudah banyak membaca buku tentang
menulis. Tapi, saya harus tetap membeli dan membaca buku buku tersebut. Entah
mengapa, usai saya membaca buku buku tentang menulis, semangat saya untuk
menulis dan membuat buku bermunculan. Saya selalu termotivasi. Maka, untuk
menjaga motivasi tersebut agar tetap menyala saya selalu membaca buku buku
tentang menulis. Saya bertekad, saya harus membuat buku. Sebagai guru, rasanya
belum lengkap apabila belum membuat buku. Setidaknya membuat buku pelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
yang saya ampu. Saya harus terus menulis dan menghasilkan buku.
Ayo, Mulailah menulis!
Masih bingung juga apa yang mau ditulis? Tidak punya
ide? Rasanya mustahil kalau kita tidak punya ide. Ide itu bertebaran
dimana-mana. Bahkan dapat dikatakan berlimpah apabila kita memiliki kepekaan
terhadap sesuatu. Kita hanya perlu menggalinya lebih dalam lagi. Di rumah,
banyak sekali yang dapat dijadikan ide atau inspirasi untuk menulis, misalnya
tentang pengasuhan anak yang baik, mendapatkan penghasilan tambahan dengan
memanfaatkan pekarangan rumah, bisnis online dari rumah, dan sebagainya.
Sebagai guru, misalnya, kita dapat menjadikan mata pelajaran
yang kita ampu sebagai ide menulis buku. Bukan itu saja, kalau kita peka dan
kreatif, maka banyak sekali yang kita dapat jadikan ide sebuah tulisan.
Misalnya, tentang sertifikasi guru dan kaitannya dengan peningkatan kinerja dan
mutu, pengeloaan kelas yang efektif, metode mengajar, dan sebagainya.
Saat kita sedang lapar pun, misalnya, banyak sekali
ide melintas di dalam pikiran kita untuk menghilangkan rasa lapar itu. Apabila
di kepala kita tidak ada ide untuk menghilangkan rasa lapar itu, mungkin kita
akan tetap kelaparan.
Farid Gaban dalam “Mencari Ide Tulisan”, mengatakan
ada banyak sekali tema di sekitar kita. Namun kita hanya bisa menemukannya bila
memiliki kepekaan. Jika kita banyak melihat dan mengamati lingkungan, lalu
menuliskannya dalam catatan harian, ide tulisan sebenarnya “sudah ada disitu”
tanpa kita perlu mencarinya.
Alberthiene Endah dalam bukunya “Menulis Fiksi Itu
Seksi”, mengatakan bahwa ketika terbangun tidur dan membuka kelopak mata, pada
detik itulah ide menulis sebetulnya sudah berkeliaran di sekitar kita. Bahkan,
sejumlah orang mendapatkan ‘wangsit’ dari alam mimpi. Ide tidak perlu sulit
dicari. Ia telah berlari-lari keluar masuk dalam diri kita, sehari-hari.
Menurut Cahyadi Takariawan, sumber ide dan sumber
inspirasi itu sangat banyak. Menurutnya, ide itu bisa didapat dari:
a.
Kitab rujukan
b.
Perenungan dan penghayatan
c.
Pengalaman dan kegiatan sehari hari
d.
Pelaksanaan amanah dan tugas profesi
e.
Kondisi jiwa dan perasaan
f.
Hobi
g.
Berbagai kejadian dalam kehidupan
h.
Pengalaman perjalanan
i.
Dan masih banyak lagi sumber ide dan sumber tulisan
Jadi jangan takut tidak punya ide! Yang dibutuhkan
hanya kepekaan untuk menangkap ide!
Kalau ide sudah punya, lalu apa selanjutnya?
Mulailah menulis!