5 Juli 2021. Alhamdulillah pagi ini masih dapat menghirup udara segar di 2/3 malam terakhir. Udara sebelum subuh. Usai bermunnajat dan memanjatkan doa-doa, membuka pintu rumah. Tetiba angin dan udara menyeruak masuk! Dingin dan segeeerrr! Seperti berada di puncak. Jadi inget beberapa waktu lalu – sebelum ppkm darurat diberlakukan – pergi ke puncak bareng keluarga. Menginap di salah satu hotel bintang 3. Sebetulnya agak takut juga melakukan perjalanan jauh. Apalagi kasus covid-19 sedang melonjak. Dan pastinya, takut ada pemeriksaan oleh satgas covid daerah tujuan. Tapi, udah lama dan berkali-kali janji sama anak-anak ketika mereka minta diajak menginap di hotel selalu dibatalkan. Alasannya masih banyak virus dan ppkm. Akhirnya, menyerah dan mengajak mereka menginap di hotel.
Selama perjalanan
menuju tempat tujuan deg-degan juga. Berharap tidak ada pos penyekatan dan
pemeriksaan. Mendekati ciawi tambah deg-degan. Sebentar lagi lampu merah gadog.
Semakin dekat gadog semakin kenceng deg-degannya. Takut diminta putar balik. Sudah
jauh-jauh disuruh puter balik, rasanya itu gimanaaa…. Biasanya kalau lihat
berita-berita di TV, di Gadog selalu ada pemeriksaan dan penyekatan terkait
kelengkapan surat-surat perjalanan ke daerah puncak selama masa ppkm mikro. Melewati
gadog, Alhamdulillah lancar. Tidak ada pemeriksaan.
Selepas Gadog,
melanjutkan perjalanan ke arah hotel. Alhamdulillah lancar. Jalan lengang. Tidak
terlalu padat. Masjid at-ta’awun dan puncak pas dapat dinikmati keindahannya. Tetiba
saja perjalanan mobil tersendat. Mobil mobil di depan berjalan perlahan. Pikiran
menduga-duga. Jangan-jangan…. Betul saja! Ada pos pemeriksaan dan penyekatan. Jantung
pun berdegup dengan kencang. Gimana nggak deg-degan. Surat bebas covid antigen
ga bawa. Padahal itu salah satu syarat dokumen yang harus dibawa ketika
melakukan perjalanan saat ppkm mikro. Pemberitahuan tersebut, memang terbaca dengan jelas di baliho-baliho
sepanjang jalan.
Ya Allah…masa
sih harus diputer balik. Padahal beberapa menit saja, hotel tempat menginap
sudah terlihat.
Resiko. Kalau
memang harus diputar balik... ya balik! Yang penting sudah memenuhi permintaan
anak-anak. Alhamdulillah, sebelum melakukan perjalanan sudah membuat komitmen
tentang hal tersebut.
Akhirnya,
tiba juga giliran diperiksa.
“sudah swab?”
tanya petugas. Mungkin jika jawabannya: ‘sudah’, akan ada pertanyaan lanjutan
seperti ini:
“Boleh lihat surat bebas covidnya?”.
Sebelum ditanya
lebih lanjut, langsung dijawab: “Tidak bawa. Tapi sudah divaksin.”
“Boleh lihat
surat vaksin.”
Ya Allah. HP
mati. Surat vaksin ada di hp. Gemetaran juga. Banyak mobil lain menunggu
antrian pemeriksaan di belakang. Coba usul ke petugas untuk menepi sambil
mencari surat atau sertifikat vaksin.
“Tidak usah. Di
sini saja. Supaya terlihat”, Kata petugas periksa.
Ok. Akhirnya meminta
istri untuk mendownload sertifikat vaksin di pedulilindung. Ya Allah…ternyata
sinyal internet pun agak sulit.
Setelah menunggu
beberapa lama, akhirnya sertifikat vaksin dapat didownload dan diperlihatkan. Alhamdulillah
diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.
Jam menunjukan
angka 10. Check-in hotel masih lama. Akhirnya memutuskan untuk bermain dulu di
Cibodas. Alhamdulillah anak-anak dapat bersenang-senang
setelah lama ‘terkurung’ di rumah selama pandemi.
Demikianlah secangkir kopi di
pagi hari yang bisa dibagi. Mudah-mudahan terasa manis walaupun pahit!