Judul diatas merupakan judul
sebuah buku. Buku berhalaman 303 ini merupakan terbitan Penerbit Bentang (PT.
Bentang Pustaka). Buku karya J. Sumardianta ini merupakan cetakan pertama,
April 2013. Seperti yang tertulis pada bagian ‘Profil Penulis’, J. Sumardianta
adalah nama pena dari Y. Sumardiyanto, seorang guru SMA yang juga bekerja
sebagai penulis lepas, editor, peresensi, dan fasilitator pelatihan guru di
Yogyakarta.
Buku 'Guru Gokil Murid Unyu' disusun berdasarkan
pengalaman J. Sumardianta selama 20 tahun mengajar dan mendidik. Buku ini
merupakan cerminan dari apa yang dilihat, dirasa, dan dialami sepanjang
menjalani profesinya sebagai guru.
Membaca buku ini seperti sedang
menelanjangi diri sendiri: Sudahkah menjadi ‘Guru’? guru yang sebenarnya. Guru,
yang saat ini sudah menyandang gelar profesional, karena sudah mengantongi
sertifikat sebagai guru profesional. Sudah profesionalkah kita sebagai guru?
Pada bagian ‘Pengantar Penulis’,
J. Sumardianta menceritakan tentang tempatnya mengajar telah mengubah
paradigmanya menjadi guru yang bermental driver (Pengemudi), Winner (bermental
juara), dan good listener (pendengar yang baik). Bukan guru bermental penumpang
(passenger), pecundang (loser), dan tukang bual (bad speaker).
Jadi, guru harus bermental
driver, winner, dan good listener.
Mari sama-sama kita renungkan apa
yang ditulis J. Sumardianta:
“Guru yang memiliki tujuan hidup tidak
sekedar menumpang hidup, mencari nafkah, dan mencari kenyamanan. Tapi, guru yang berani mengatasi ketakutan,
mengambil resiko, keluar dari zona nyaman, dan selalu menuntut diri lebih.”
Dan, kita mesti ingat:
“Murid bisa melupakan apa saja
yang diajarkan maupun dilakukan gurunya. Namun, murid akan selalu mengingat dan
mengenang apa saja yang membuat hati mereka tersentuh.”
J. Sumardianta juga mengingatkan,
guru yang hebat itu menginspirasi murid.
Penulis buku 'Guru Gokil Murid Unyu' juga
mempersoalkan tentang
sertifikasi guru. Menurutnya, sertifikasi guru belum
mengubah guru menjadi good teacher, apalagi great teacher.
Untuk guru yang peduli
pendidikan, buku ini layak baca.