This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, December 17, 2012


DAFTAR NILAI AKHIR SEMESTER GANJIL
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas : XII MM KKM : 7.6
1
AF
6.85
20
MYP
7.63
2
ARH
8.10
21
MOP
7.8
3
ADP
7.75
22
MU
5.65
4
AE
7.75
23
MNH
7.6
5
AN
8.28
24
MH
7.6
6
ASA
7.6
25
MMSF
7.65
7
AYP
7.65
26
MRM
7.83
8
AI
7.75
27
NH
7.63
9
CP
8.13
28
NP
7.63
10
DR
5.65
29
PW
7.7
11
DMS
7.95
30
RRK
8.05
12
FM
7.83
31
RS
8.39
13
FF
7.75
32
RSUK
8.08
14
FA
8.18
33
RGS
7.63
15
FRD
3.93
34
SW
7.75
16
HC
6.3
35
SN
7.9
17
ID
7.7
36
SA
5.43
18
ICC
7.7
37
WYH
5.83
19
IR
7.7
38
WW
7.6
20
MYP
7.63

Bagi peserta diklat yang nilainya dibawah KKM untuk segera menghadap!

Wednesday, April 25, 2012

Siapa Bilang Lulusan SMK Tak Mampu Bersaing Dengan S1?


Catatan Ella Zulaeha
Teringat pengalaman saya belasan tahun lalu saat berjuang mendapatkan pekerjaan. Saya lulusan SMK di sebuah sekolah ternama di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Konon kabarnya, lulusan sekolah saya ini mudah sekali mendapatkan pekerjaan karena sekolah ini sekolah terbaik pertama se Jakarta Selatan.
Pasca lulus sekolah, saya mulai memasukan surat lamaran ke berbagai perusahaan tentunya dengan penuh pengharapan bisa diterima salah satu perusahaan. Nampaknya semangat yang membara nyaris padam manakala tiga bulan berusaha namun hasilnya nihil. Saya masih tetap menjadi pengangguran. Sudah banyak perusahaan yang memanggil, namun tak ada satupun yang berhasil saya tembus.
Melihat saya yang setiap harinya hanya berdiam diri di rumah tanpa aktivitas, ibu menyarankan agar saya menambah skill. Saya pun mulai mengikuti kursus bahasa Inggris. Semangat saya untuk mencari pekerjaan mulai terpacu lagi. Saat itu melamar pekerjaan masih dengan cara mengirimkan surat via pos. Dulu internet belum  booming seperti sekarang ini. Bahkan handphone pun masih menjadi barang langka karena hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya.
Hampir setiap hari saya membeli harian KOMPAS. Entah feeling atau karena apa, saya merasa di surat kabar harian ini banyak perusahaan besar memasang iklan guna merekrut karyawan mereka. Dalam artian surat kabar ini bukan memasang iklan kloningan. Saya pernah melihat iklan lowongan pekerjaan di surat kabar lain, saat saya datangi ternyata tempatnya berbeda seperti yang mereka iklankan.
Dengan sabar saya menyusuri baris demi baris iklan yang termuat di harian KOMPAS. Mata saya tertuju pada sebuah iklan di kolom yang tak terlalu besar. Sebuah kantor yang bergerak di bidang jasa hukum ternama di Jakarta sedang mencari seorang operator Komputer. Saat membaca persyaratannya, kantor ini ternyata lebih mengutamakan lulusan S1.
Sebenarnya saya ragu untuk memasukkan surat lamaran pada kantor hukum ini mengingat saya hanyalah lulusan SMK, sekalipun nilai ijazah saya lumayan baik. Sebenarnya bukan cuma modal nekat melamar pekerjaan tersebut. Saat di sekolah sudah dibekali dengan berbagai ketrampilan. Inilah keuntungannya bersekolah di SMK. Saya bisa mendapatkan ijazah kelulusan ujian komputer, lulus ujian mengetik listrik dan manual serta memiliki ijazah kelulusan Ujian Negara Kesekretarisan.
Akhirnya saya putuskan untuk mencoba melamar pekerjaan tersebut. Setelah menunggu selama seminggu, di pagi hari saya mendapat telepon dari Kantor tersebut. Wah, sungguh tidak menyangka ternyata berkas lamaran saya dipertimbangkan juga. Hampir setiap malam saya melakukan sholat Tahajjud, memohon kepada Tuhan agar kali ini keinginan saya untuk bisa bekerja terwujud. Saya yakin dengan ikhtiar, doa dan usaha yang maksimal, takkan ada yang sia-sia. Terlebih ibu saya yang senantiasa berdoa demi keberhasilan puterinya ini.
Hari yang dinanti itu pun tiba jua. Saat berada di kantor itu, saya melihat ada 4 orang pelamar yang juga menunggu. Kemudian saya bertanya kepada salah satu dari mereka, lulusan mana mas? Si mas itu pun menjawab, “saya lulusan S1 sebuah universitas swasta”. Degg! Jantung saya langsung berdetak cepat. S1..? waduh, bisa kalah saing kalau begini. Mendadak nyali saya ciut seketika.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya tiba giliran saya menunjukan kemampuan saya. Oleh seorang karyawan di sana, saya diminta mengetik sebuah dokumen yang banyaknya 3 lembar pada sebuah komputer. Pikir saya, kalau hanya diminta mengetik, itu perkara mudah mengingat saat di sekolah, guru mengetik saya yang super killer itu selalu mengingatkan kami agar bisa mahir mengetik dengan sistem buta 10 jari. Dalam hitungan 10 menit, saya berhasil mengetik 2 halaman dokumen tersebut. Saya pun diminta menunggu karena hasilnya akan diserahkan kepada pimpinan kantor itu.
Dengan perasaan cemas, saya dan beberapa pelamar lainnya menanti keputusan. Beberapa saat kemudian saya dipanggil masuk ke ruangan pimpinan kantor itu. Seorang laki-laki paruh baya berwajah angker sudah duduk di sana. Duuh, sepertinya bapak ini orangnya tegas dan pastinya galak! Saya mantapkan di dalam hati, saya harus berani menghadapinya.
Pak boss ini melihat hasil ketikan saya. Kemudian dia meminta saya untuk membaca sebuah akta. Hanya membaca? Wah, mudah sekali ya test-nya, pikir saya. Selesai membaca akta tersebut, pak boss tadi kemudian bertanya. Apa judul akta yang barusan saya baca, siapa nama penghadap dalam akta tersebut, apa nama perusahaan dan jabatan penghadap dalam akta tersebut. Waduuh..!! kalau tahu bakal ditanya begini, tentulah saya akan hafalkan semua yang tadi saya baca.
Saya berpikir keras berusaha mengingat kembali apa yang tadi saya baca. Bersyukur otak saya masih belum terkontaminasi dengan masalah-masalah berat. Alhasil semua pertanyaan tersebut bisa terjawab dan pak boss tadi hanya menganggukan kepala saja. Ahh… berarti jawaban saya tepat nih!
Ternyata test itu belum berakhir. Pak boss itu kemudian membacakan satu baris akta berbahasa Inggris dan saya diminta untuk menterjemahkannya. Ampun! Kalau tahu bakal di test bahasa Inggris, pastilah saya akan belajar menambah vocabulary saya! Duuh, saya jawab sekena-kenanya sajalah! Saya pun menterjemahkan kalimat yang barusan diucapkan pak boss tadi.
Hal yang tak terduga terjadi lagi. Pak boss itu mengiyakan jawaban saya dengan kata ‘tepat!’. Puji syukur padaMU ya Allah. Ternyata jawaban saya benar. Setelah test itu. saya diminta menunggu lagi di ruang depan. Beberapa pelamar lainnya yang telah lebih dulu diwawancara pak boss ternyata sudah lebih dahulu pulang. Tinggallah saya sendiri menunggu di sana.
Beberapa menit kemudian, seorang staff dari pak boss tadi meminta saya mengikutinya untuk menemui pimpinan bagian keuangan di sana, seorang perempuan paruh baya. Ibu pimpinan ini memberitahukan bahwa saya diterima bekerja di kantor itu dan saya diminta mengisi besarnya gaji yang diinginkan. Rasanya seperti mimpi di siang hari saja. Sunggguh tak mengira bahwa usaha saya kali ini berhasil! Terima kasih ya Allah. Doa saya terkabul!
Yang lebih tak terduga lagi ternyata hari itu juga saya diminta untuk langsung bekerja. Antara percaya dan tidak tapi ini nyata! Saya langsung menelpon ibu di rumah memberitahukan bahwa hari itu juga saya sudah mulai bekerja. Mendengar itu, ibu begitu senang dan lega.
Hal ini pun membuktikan bahwa lulusan SMK seperti saya ternyata mampu bersaing dengan lulusan S1. Dengan bermodalkan rasa percaya diri, doa yang kuat serta restu dari orang tua, Insya Allah kita bisa mencapai apa yang kita inginkan.
Sampai saat ini saya masih bekerja di kantor tersebut. Tak menyangka selama belasan tahun, ternyata saya betah bekerja di tempat itu padahal boss saya terkenal sekali dengan ketegasannya. Banyak rekan-rekan saya yang hanya mampu bertahan selama beberapa tahun saja.
Hal yang patut disyukuri lagi adalah dengan gaji yang saya terima setelah 2 tahun bekerja di sana, saya melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum. Tahun 1999 saya berhasil menyelesaikan kuliah S1. Setelah diwisuda, saya pun menjadi asisten boss saya. Hingga saat ini.
Sumber : lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/19/siapa-bilang-lulusan-smk-tak-mampu-bersaing-dengan-s1/

Thursday, March 29, 2012

Memahami Ungkapan Yang Berhubungan dengan Hobi dan Minat


KEGIATAN BELAJAR 1
UNDERSTANDING INCOMPLETE DIALOGUE
AND ERROR RECOGNITION

A. INCOMPLETE DIALOGUE
A.1 MENENTUKAN UNGKAPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HOBI DAN MINAT
Talking about Hobbies and Interest
Examples of the question :
What’s your favorite hobby?
Do you like watching TV?
Do you enjoy dancing?
What do you do in your spare time?
Etc.

Examples of responses:
§  Yes I love dancing.
§  I like watching TV in the evening.
§  Sometimes.
§  Yes, I like it a lot.
§  Etc.









 
Hobby and interest pada hal ini berhubungan dengan penggunaan gerund (V1 + -ing) karena hoby dan minat biasanya menggunakan kata-kata:
Like, love, enjoy, interest dimana kata-kata tersebut diikuti kata Benda atau bentuk gerund.

Gerunds (-ing)

Gerund adalah kata kerja yang berakhiran  -ing.
Ada 3 fungsi gerund, yaitu :

Fungsi Gerunds

Sebagaiamana noun, gerund dapat berfungsi sebagai subject, object atau pelengkap kalimat.

Contoh gerund yang berfungsi sebagai subject, yaitu:

  • Smoking costs a lot of money.
Contoh gerund yang berfungsi sebagai object, yaitu:
  • I don't like writing.
Contoh gerund yang berfungsi sebagai pelengkap kalimat, yaitu:
  • My favourite occupation is reading.
Ada beberapa kata kerja yang harus diikuti oleh gerund, antara laian:
  • admit, appreciate, avoid, carry on, consider, defer, delay, deny, detest, dislike, endure, enjoy, escape, excuse, face, feel like, finish, forgive, give up, can't help, imagine, involve, leave off, mention, mind, miss, postpone, practise, put off, report, resent, risk, can't stand, suggest, understand
Lihat contoh berikut :
  • She is considering having a holiday.
  • Do you feel like going out?
  • I can't help falling in love with you.
  • I can't stand not seeing you.

Gerunds after Prepositions

This is a good rule. It has no exceptions!
Gerund juga terletak setelah preposisi, berikut ini beberapa contohnya:
  • I will call you after arriving at the office.
  • Please have a drink before leaving.
  • I am looking forward to meeting you.
  • Do you object to working late?
  • Tara always dreams about going on holiday
INFINITIVE
Apa itu infinitive?
Infinitive adalah kata kerja pertama yang mendapat awalan ‘to’, missal, to see, to work, to study.
Kapan harus menggunakan infinitive?
Infinitive digunakan bila didahului oleh kata kerja – kata kerja sebagai berikut:
- forget, help, learn, teach, train
- choose, expect, hope, need, offer, want, would like
- agree, encourage, pretend, promise, recommend
- allow, can/can't afford, decide, manage, mean, refuse

Contoh :
  • I forgot to close the window.
  • Mary needs to leave early.
  • Why are they encouraged to learn English?
  • We can't afford to take a long holiday.
Infinitive juga digunakan setelah adjective sebagai berikut:
- disappointed, glad, happy, pleased, relieved, sad, surprised
Contoh :
  • I was happy to help them.
  • She will be delighted to see you.
Digunakan juga setelah  too + adjective dan adjective + enough:
Contoh :
  • The water was too cold to swim in.
  • Is your coffee too hot to drink?
  • He was strong enough to lift it.
  • She is rich enough to buy two.
http://www.englishclub.com/grammar/verbs-m_infinitive-ing.htm

contoh soal:
1. Bara     : Do you speak English?
    Guntur : I do and I speak Germany to. I’m interested in ______ foreign languages
a.      Learned                                        c. learns
b.      learn                                             d. learning
2. Amir                        : What’s your favourite hobby?
   Umar            : ________________ a book.
            a. Read
            b. Reads           
            c. Reading       
            d. To read
3. Hasan          : Do you like _______________?
    Andien        : Yes, I like it a lot.
            a. Cooking       b. Cooks          c. Cook     d. Cooked
4. Anne           : How will your travel there?
    Dewi           : I will travel by train.
    Anne           : _______________by train is safer, isn’t it?
    Dewi           : That’s true.
5. Bara             : Would you mind____________book to the library?
    Hasibuan     : OK. Never mind.
            a. return           b. returning      c. returns         d. returned
6. Ajis              : “What are your mother’s hobby?”
   Ali                : Growing orchids and ________antique jewelry.”
            a. Collect         b. to collect     c. collecting     d. collected
7. Chandra      : “What did Adi finally decide?
    Edi              : “____________his master’s degree in Australia.”
            a. He takes      b. Taking         c. To take        d. His taking
8. Marsin         : “Why are you so late”
    Makarim      : “We had to stop on the way__________some gasoline.”
            a. To buy         b. Must buy     c. Buying         d. We had to buy
9. Anjas           : “Where is Prabu?”
    Mara            : “Oh, I completely forgot __________him.
            a. To invite      b. Invites         c. Inviting        d. Invite
10. Yuni          : “What did the cashier of the bookstore tell you?”
      Arfi           : “__________with a credit card.”
            a. Not paying              b. Not to pay               c. Not pay       d. Did not pay


Bimbingan Pemantapan Bahasa Inggris, Otong Setiawan Djuharie

Wednesday, March 28, 2012


MENYENANGKANNYA BELAJAR DI SMK PRUDENT SCHOOL
(Internalisasi Motto: “Bekerja, mengalami, belajar tanpa henti...”)
Oleh: Irfan Rifa’i, SH*

“Siapapun yang berhenti belajar akan menjadi tua, entah ia masih usia 20 tahun atau sudah 80 tahun. Siapapun yang terus belajar akan tetap muda karena hal yang paling besar di dunia ini adalah bagaimana mempertahankan pikiran agar tetap muda” (Henry ford)
Kalimat diatas menyadarkan kita semua, bahwa usia manusia bukanlah penghalang utama untuk manusia menjadi muda, menjadi bergairah, menjadi hidup. Kunci jawabannya hanya satu: jadilah manusia ‘pembelajar’, niscaya anda akan senantiasa menjadi muda. Tentu kata “muda” dalam hal ini bukan bermakna fisik, tapi bermakna eksistensi dalam hidup ini.
Terkait dengan hal diatas, ada satu hal yang menarik yang terdapat di SMK Prudent School, yaitu mottonya yang berbunyi; “bekerja, mengalami, belajar tanpa henti”. Hal yang menarik perhatian penulis adalah bahwa motto tersebut mengajak kita untuk terus belajar dan belajar, menjadi manusia pembelajar di setiap saat, di setiap waktu dan di setiap tempat serta mengajak kita untuk memulai segala sesuatu dari akhir. Sungguh sangat menarik motto tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana ungkapan yang sangat menggugah dari seorang Thomas Henry Huxley dengan mengatakan bahwa; “Akhir terbesar dari kehidupan bukanlah pengetahuan, tetapi tindakan.” Yap! Tindakan yang membuahkan hasil, tindakan yang mengeksekusi sebuah ide dan itulah yang ingin dilakukan oleh SMK Prudent School. Namun dalam hal ini penulis tidak terlalu dalam membahas hal tersebut, hanya ingin mengorek secuil konsep pembelajaran yang dilakukan di SMK Prudent School jika menilik dari mottonya.
“Bapak Presiden Indonesia yang saya hormati, negara kami merasa terhormat atas kedatangan bapak ke Australia, semoga kedatangan bapak dapat membawa manfaat yang besar untuk negara kami dan rakyat kami secara keseluruhan”, ucap Perdana Menteri Australia yang langsung dibalas oleh Presiden Indonesia, “sama-sama, kamipun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Perdana Menteri Australia dan seluruh pejabat yang hadir, semoga pertemuan ini dapat menghasilkan kerjasama bilateral yang saling menguntungkan kedua negara”. Demikianlah salah satu percakapan yang dilakukan oleh kedua kepala negara ketika Presiden Indonesia berkunjung ke Australia.
Percakapan di atas hanyalah simulasi dari proses pembelajaran materi ‘perjanjian internasional’ untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Menarik untuk kita tilik lebih dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraantersebut diatas, proses pembelajarannya sangat mengasyikkan, menyenangkan, membuat prudent (sebutan siswa di sekolah ini) serasa keliling negara.
Pertama, prudent dikelompokkan menjadi 6 negara (mewakili 5 benua dan Indonesia sebagai negara kita sendiri), terdiri dari Amerika, Australia, Afrika Selatan, Inggris, Palestina, dan Indonesia. Masing-masing negara memiliki struktur kenegaraan yang berbeda-beda dan masing-masing prudent mengisi struktur negara tersebut dengan menjadi pejabat-pejabat utama negara itu, misalnya menjadi presiden, perdana menteri, raja/ratu, menteri, juru bicara dan lain sebagainya.
Kedua, prudent membuat profil negara masing-masing dengan menitikberatkan pada kelebihan dan keunggulan negara masing-masing. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan kepada negara lainnya tentang hal-hal yang dapat dijadikan tujuan kerjasama. Pada proses kedua ini prudent mempresentasikannya di depan kelas dengan kecanggihan teknologi informasi, ada yang presentasi dengan power point, flash, mind mapp, maupun film. Semuanya mendapatkan penilaian tersendiri dari guru yang mengampu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Ketiga, sesi yang menurut penulis adalah sesi yang paling menyenangkan, yaitu simulasi perjanjian internasional antar negara-negara yang ada. Di sesi inilah semua negara yang ada dituntut untuk menghasilkan 5 perjanjian bilateral, artinya semua negara pasti bertemu untuk sebuah kerjasama bilateral. Di sesi ini pula setiap prudent yang menjabat harus mengunjungi negara lain untuk menjalin kerjasama. Beberapa tahapan dalam perjanjian internasional adalah sebagai berikut:
1.      Perundingan (Negotiation)
Tahapan pertama dalam perjanjian internasional adalah penjajakan materi perjanjian. Perwakilan masing-masing negara bertemu dan membicarakan agenda utama perjanjian, mulai dari masalah ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan keamanan, dan lain-lain.
“palestina harus merdeka!” ucap salah satu pejabat palestina
“kami juga mendukung kemerdekaan negara anda, jadi apa yang bisa kami bantu...?” jawab presiden Indonesia saat pertemuan kedua negara di Jalur Gaza Palestina.
Demikianlah secuil perundingan antara Palestina dan Indonesia, perundingan tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan pembangunan rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina.
2.      Penandatanganan (Signature)
Pada tahap kedua ini fokus perjanjian adalah penandatanganan naskah perjanjian, tahap ini adalah follow up dari kesepakatan hasil perundingan di atas.
3.      Pengesahan (Ratification)
Tahap pengesahan adalah persetujuan terhadap rencana perjanjian internasional agar menjadi suatu perjanjian yang berlakubagi masing-masing negara tersebut. Tahap pengesahan menjadi keharusan bagi masing-masing negara agar perjanjian internasional yang sudah disepakati mempunyai kekuatan hukum di masing-masing negara.
Ketiga tahap perjanjian internasional diatas menjadi proses yang sangat menyenangkan bagi semua prudent, mereka bermain peran, setiap prudent menjadi pejabat negara di negaranya masing-masing. Mereka berkunjung ke negara lain, berunding, berdebat,melakukan loby-loby dan menjalin kerjasama bilateral, melakukan penandatanganan dan akhirnya pengesahan, sungguh pengalaman yang luar biasa, sangat menyenangkan. Itulah respon para prudent ketika penulis bertanya tentang salah satu proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tersebut. Pembelajaran ditutup dengan mengambil insight dan hikmah dari simulasi tersebut.
Demikianlah sekelumit proses pembelajaran di SMK Prudent School dan seperti itulah kami para guru mencoba mengamalkan dan menerjemahkan motto “Bekerja, Mengalami, Belajar Tanpa Henti”.


*Guru PKn dan Wakasek Humas SMK Prudent School